Pengambilan Keputusan Manajemen
Definisi Proses
Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap yang harus dilalui atau
digunakan untuk mengambil keputusan, tahap-tahap ini merupakan keragka dasar
sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap
disebut langkah yang lebih khusus atau spesifik dan lebih operasional.
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen
yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh
adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis
dibuat oleh pegawai di tingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi. Dengan
kata lain Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajemen di
dalam pemilihan altematif untuk mencapai sasaran. Pengambilan keputusan juga
dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai
alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan
menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Tipe
Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen
dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :
- Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas hrs pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi thd kesempatan2 yg diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yg merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan. Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yg dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
- Penentuan strategi : Manajemen tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs dilakukan oleh organisasi dengan maksud untk mencapai tujuan2nya. Dengan strategi semua kemampuan yg berupa sumberdaya2 dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
- Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn. Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
- Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa
tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini
merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian
manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian
manajemen dan difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.Manajemen dan Pengambilan KeputusanManajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu:a) Manajemen Puncak | Top Level of Management
Pengambilan keputusan tidak terstruktur digunakan oleh manajemen puncak sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta rencana jangka panjang organisasi, Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal.Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan.
Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:· Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi· Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi· Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia· Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau Administrator· Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan· Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal.· Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Pemerintah maupun ke Masyarakat umum.· Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknisb) Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision). Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak. Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:· Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak· Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak· Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada· Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya· Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun· Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.· Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan· Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptualc) Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan terstruktur (structured decision). Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi. Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:· Mengarahkan karyawan atau pekerja· Mengembangkan moral kepada para karyawan· Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja· Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja· Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja· Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang· Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah· Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi.
sumber :
02.19 | | 1 Comments
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli Definisi dan Karakteristik
Konsep Sistem
Konsep Dasar adalah sebagai berikut :“Sistem adalah suatu himpunan
suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari
bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan,
berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu
kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001: 2)
mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari
komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2)
mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu
objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan
terjadi.
Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G, (1991 :
27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau
procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian
atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu
rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau
barang. .
Pengertian Sistem Menurut Jerry
FutzGerald, (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pengertian Sistem Menurut
Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran
Definisi Sistem Menurut Dr.
Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) “Suatu sistem adalah sekumpulan
objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan
antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
secara fungsional.”
Definisi Sistem Menurut Lani
Sidharta (1995: 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”
Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagaian
yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. maksud dari suatu
sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang
sempit.
Karakteristik Sistem
Jogianto (2005: 3) mengemukakan sistem mempunyai karekteristik
atau sifat-sifat tertentu, yakni :
1). Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
2). Batasan sistem.
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan
suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3). Lingkungan Luar Sistem.
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.
4). Penghubung Sistem
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainya membentuk satu kesatuan.
Sedangkan menurut Burch dan Grundnitski (dalam Jogiyanto 2005 :196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Desain sistem menetukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sesistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem (Jogiyanto ; 2005:196).
Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:
·
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
·
Pendefenisisn dari kebutuhan-kebutuhan funsional
·
Persiapan untuk rancang bangun untuk implementasi
·
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
·
Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang
utuh dan berfungsi
·
Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponenen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
Tahap desain sistem mempunyai dua tujuan yaitu
5). Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam
sistem. masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya
tersebut dapat beroperasi.signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam komputernya dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6). Keluaran Sistem
Keluaran (output)
sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7). Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8). Sasaran Sistem
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan.
Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat
dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.
Menurut Jogiyanto HM., (1999: 687), Sistem dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:
Menurut Jogiyanto HM., (1999: 687), Sistem dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:
·
Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –
ide yang tidak tampak secara fisik.
·
Sistem phisik, adalah sistem yang ada secara phisik.
·
Sistem alamiah, adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia.
·
Sistem buatan manusia, adalah sistem yang dirancang oleh
manusia.
·
Sistem tertentu (deterministik system), adalah sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran
dari sistem dapat diramalkan.
·
Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
·
Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luarnya.
·
Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri (1997: 2) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:
·
Sistem alami seperti sistem matahari, sistem luar angkasa,
sistem reproduksi dan lain sebagainya;
·
Sistem buatan manusia seperti sistem hukum, sistem perpustakaan,
sistem transportasi dan lain sebagainya.
Sistem alami terbagi menjadi dua, yaitu:
·
Sistem fisik seperti sistem molekul, luar angkasa: dan,
·
Sistem kehidupan seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.
Sedangkan sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu seperti:
·
Sistem sosial (hukum, doktrin, seragam),
·
Sistem organisasi (perpustakaan),
·
Sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan),
·
Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap),
·
Sistem produksi (pabrik) dan,
·
Sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar).
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam:
·
Sistem terspesialisasi; adalah sistem yang sulit diterapkan pada
lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke
darat)
·
Sistem besar; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya
berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem
biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan)
·
Sistem sebagai bagian sistem lain; sistem selalu merupakan
bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang
lebih kecil
·
Sistem berkembang walaupun tidak berlaku bagi semua sistem
tetapi hampir semua sistem selalu berkembang
Sementara pelaku dari sistem yang dimaksud terdiri dari tujuh kelompok yaitu:
1. Pemakai
Pada umumnya ada tiga jenis pemakai yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen
Tiga jenis manajemen yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
3. Pemeriksa
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahan sejenis.
4. Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya antara lain adalah sebagai:
·
Arkeolog; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan; bagaimana sistem tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama,
·
Inovator; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain,
·
Mediator; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari
semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan
pelaku sistem lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang
yang sama,
·
Pimpinan proyek; penganalisa sistem haruslah
personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu
mengingat penganalisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja,
adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi
penganalisa sistem.
5. Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer
Setelah pengnalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem baru programmer dapat mulai bekerja. Karena itu programmer baru mulai bekerja setelah penganalisa sistem selesai dengan pekerjaannya.
7. Personil pengoperasian
Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.
Sebuah sistem secara umum adalah terdiri dari masukan, pengolahan, dan keluaran yang terdiri dari bagian-bagian yang selalu terkait dan beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem – sistem bagian (subsystems) dimana masing – masing subsistem dapat terdiri dari subsistem – subsistem yang lebih kecil lagi atau komponen – komponen, yang saling berhubungan dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated) sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Daftar Pustaka
Fathansyah, Ir, 2002, “Basis Data”, Informatika, Bandung
Indrajit, 2001, Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika.
Jogianto HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Robert G Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 1991.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi.
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991
Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, Pengantar Sistem Komputer, Erlangga, Bandung: 1984
Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo, Jakarta: 1995
Indrajit, 2001, Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika.
Jogianto HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Robert G Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 1991.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi.
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991
Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, Pengantar Sistem Komputer, Erlangga, Bandung: 1984
Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo, Jakarta: 1995
sumber : (http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html)
21.08 | | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.